Pengantar
Nilai tukar petani (NTP) adalah
perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (IT) dengan Indeks harga
yang dibayar petani (IB) yang dinyatakan dalam persentase. Secara konsep NTP
menyatakan tingkat kemampuan tukar atas barang-barang (produk) yang dihasilkan
petani di pedesaan terhadap barang/jasa yang dibutuhkan untuk konsumsi rumah
tangga dan keperluan dalam proses produksi pertanian. Ada tiga kategori NTP, yaitu: 1) Nilai NTP
> 100, berarti petani mengalami surplus, dimana harga produksi naik lebih
besar dari kenaikan harga konsumsinya atau pendapatan petani naik lebih besar
dari pengeluarannya; 2) NTP = 100, berarti petani mengalami impas,
kenaikan/penurunan harga produksinya sama dengan persentase kenaikan/penurunan
harga barang konsumsi atau pendapatan petani sama dengan pengeluarannya; dan 3)
NTP< 100, berarti petani mengalami defisit. Kenaikan harga produksi relatif
lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan harga barang konsumsinya. Pendapatan petani
turun, lebih kecil dari pengeluarannya.
Khususnya pada Sub-sektor peternakan maka cakupan penilaian NTPP ini
meliputi atau mengakumulasi semua komoditas (ternak besar, kecil dan unggas).
Khususnya di Provinsi Sulawesi
Selatan, Nilai NTP Peternak (NTPP) mengalami fluktuasi sepanjang tahun. Rata-rata NTP tahun 2010 = 98,02; (rata-rata
nasional= 104,10) tahun 2011 = 97,57 (rata-rata nasional= 101,02); tahun 2012= 97,11)
(rata-rata nasional= 101,33). Secara
nasional, “usaha peternakan atau beternak” yang digeluti petani atau peternak
sudah mengalami keuntungan, sementara berdasarkan nilai NTPPP dari data
provinsi terlihat usaha yang dilakukan peternak mengalami defisit. Benarkah demikian? Apakah betul bahwa usaha
peternakan (secara general) di Sulawesi Selatan mengalami defisit? Beternak
sapi potong, kambing, ayam petelur dan menjadi mitra usaha ayam potong ternyata
tidak memberikan hasil yang memadai untuk penghidupan sehari-hari peternak di
pedesaan? Hal inilah yang ingin kami
uraikan pada kesempatan penullisan kali ini.
Kajian terhadap keadaan ini tentu
memerlukan pendekaan secara komprehensif yang tidak akan cukkup terurai dalam
tulisak blog ini. Namun setidaknya ada
beberapa gambaran yang dapat dijadikan sebagai landasan berfikir tentang sejauh
mana pendapatan dan parameter pengukuran pendapatan yang sebaiknya dilakukan
dalam sub-sektor peternakan.
Mengurai Data Statistik Produksi Daging Ayam Pedaging Provinsi Sulawesi Selatan
Populasi dan produksi daging ternak
unggas ayam pedaging dalam provinsi tahun 2008 – 2012 adalah sebagai berikut:
Uraian
|
Tahun
|
Rata-rata/thn
|
||||
2008
|
2009
|
2010
|
2011
|
2012
|
||
Populasi (ekor)
|
14.575.840
|
16.371.380
|
17.928.549
|
18.497.399
|
21.791.654
|
17.832.964
|
Produksi Daging (Kg)
|
9.728.406
|
10.709.824
|
10.692.339
|
11.594.378
|
11.072.667
|
10.759.523
|
Sumber: Statistik Dinas PHK-Prov.
Sulawesi Selatan, 2013.
Sebelum melakukan interpretasi
terhadap data tersebut, pertama-tama kita menetapkan asumsi perhitungan populasi
yang digunakan sebagai dasar perhitungan populasi dalam table di atas:
Asumsi
PERTAMA, bahwa populasi
adalah hasil penjumlahan populasi sepanjang tahun (12 bulan), Asumsi
KEDUA, bahwa populasi merupakan data keadaan terakhir, apabila populasi
maka merupakan data standing populasi (current
population) yang dihitung pada akhir tahun (atau populasi saat pendataan (sampling
data statistik) terakhir dilakukan).
Keadaan populasi ayam pedaging dengan
mengacu pada Asumsi PERTAMA adalah bahwa rata-rata populasi ayam pedaging dalam
provinsi sebesar 1.486.080 ekor/bulan, dengan produksi daging yang bersumber
dari ternak ayam pedaging rata-rata 896.627 Kg/bulan. Keadaan ini dapat diartikan bahwa produktifitas
ayam pedaging dalam provinsi amat sangat rendah, dimana produktifitas ternak
ayam pedaging rata-rata baru mencapai angka 0,61 Kg/ekor.
Apabila kita mengacu pada Asumsi KEDUA. Diketahu bahwa, umur ayam pedaging saat ini
rata-rata hanya 30–35 hari, bahkan sudah ada yang panen pad usia pemeliharaan
28 hari. Apabila mengacu pada angka
rata-rata 17.832.964 ekor/tahun, berarti, dalam setahun populasi ternak ayam
pedaging mencapai rata-rata 185.972.343 ekor.
Jika kita menjadikan nilai produktifitas di atas menjadi faktor pengali
produksi maka semestinnya produksi daging ayam pedaging setiap tahun rata-rata
113.551.952,78Kg.
Produktifitas ayam pedaging senilai
0,61Kg/ekor merupakan hal yang sangat kami ragukan. Beberapa keterangan yang kami peroleh melalui
diskusi dengan beberapa rekan yang menjadi petugas teknis pada perusahaan
kemitraan (TS), menyatakan bahwa berat potong ayam pada saat dijual dapat
dikelompokkan kedalam 1,6 Kg, 1,8 – 2 Kg, dan >2 Kg. Lebih lanjut dinyatakan bahwa penjualan
dengan kisaran bobot 1,6 hingga 1,8 adalah yang paling umum digunakan,
sementara untuk bobot lebih dari 2 Kg (>2 Kg) biasanya dilakukan pada momen
tertentu, misalnya untuk pemasaran menjelang hari raya, itupun dilakukan jika
dianggap perlu. Pengecualian untuk pasar
Makassar, semua kategori bobot mempunyai pangsa pasar. Perkiraan secara kasar proporsi kategori
bobot jual yaitu 1,6kg = 25%; 1,8 – 2 Kg = 70%; dan >2Kg = 5%. Berdasarkan ASUMSI I, jika kita menggunakan standar kategori bobot jual dan
proporsi kasar penjualan di atas, maka semestinya produksi daging dari ternak
ayam pedaging ada pada kisaran 31.386.017 ± 4.728.059 Kg/tahun, bukan 10.759.523 Kg/tahun.
Apabila capaian produksi daging yang tercatat dalam buku statistik
rendah akibat kematian yang berdampak pada penurunan populasi atau tingkat
kesakitan (morbiditas) yang berdampak pada turunnya produktifitas, sepertinya kurang
beralasan. Berkat kemajuan teknologi di
bidang perunggasan, khususnya ayam pedaging yang sebagian besar telah dikelola
secara komersial melalui kegiatan kemitraan, angka kematian yang terjadi hanya
ada pada kisaran 4 – 5%, itupun terutama pada saat umur pemeliharaan dibawah 2
minggu. Dalam buku statistik sendiri
juga tercatat untuk tahun 2012 total kematian unggas (semua jenis unggas) berdasarkan
total laporan dari SKPD-SKPD Kab/Kota hanya sebanyak 109.654 ekor (penyebab: AI=24,7%;
HC=4.3% dan ND=71.0%). Apabila dugaan
dituduhkan pada kejadian wabah penyakit, misalnya AI, itupun hanya terjadi pada
beberapa titik dan tidak mengenai seluruh wilayah provinsi Sulawesi Selatan,
dan penyakit ND untuk saat ini sudah sangat langka ditemukan pada ternak ayam
pedaging, melainkan pada ayam kampong (ayam buras) dan ternak itik. Penanggunalangan dan pengendalian AI dalam
daerah telah cukup berhasil dalam tiga tahun terakhir. Dengan keadaan data yang sedemikain maka
tidak diragukan bahwa dalam penilaian kontribusi sub-sektor peternakan terhadap
PAD daerah akan menjadi sangat rendah, demikian pula dalam penilaia PDRB
Provinsi.
Perlunya diversifikasi kelas sumber pendapatan berdasarkan komoditas Ternak
Dibersifikasi kelas sumber pendapatan juga perlu untuk menjadi
perhatian. Keadaan saat ini adalah NTPP
adalah hasil akumulasi Indeks Bayar (IB) dan Indeks terima (IT) peternak dari
semua jenis komoditi yang ada. Sebagai
contoh: nilai pendapatan peternak kambing akan di rata-ratakan bersama dengan
pendapatan peternak ayam pedaging atau ayam petelur. Sementara gambaran sesungguhnya dapat diurai
sebagaimana berikut.
Peternak Kambing. Kambing melahirkan
setidaknya tiga kali dalam dua tahun dengan jumlah anak 1 – 3 ekor/kelahiran. Kapan mereka memperoleh hasil dari usaha
ternak kambing mereka? Umumhya pada saat anak kambing hasil kelahiran sudah
mulai berproduksi (masuk masa produktif), khususnya ternak jantan misalnya akan
dijual apabila sudah memenuhi syarat sebagai hewan qurban, sementarra ternak
betina akan umumnya dijual apabila sudah memasuki masa majir. Keadaan umum peternak kambing dalam daerah
antara lain: rata-rata memelihara ternak dalam skala kecil, 3 – 5 ekor dengan 1
ekor pejantan), kelahiran anak jantan sangat diharapkan karena setidaknya 6
bulan kemudian ternak sudah dapat dijual.
Artinya disetiap tahunnya dalam kurun waktu setidaknya lima tahun (selama
masa produktif induk), peternak tersebut hanya akan menjual ternak jantan sebanyak
3 – 4 ekor, atau Rp. 2,4 – 3,2 jt/tahun, atau Rp. 200 – 266 ribu/bulan. Peternak
Ayam pedaging, misalnya dengan 5 kali ceck
in dalam setahun untuk ternak sebanyak 2000 ekor populasi, keuntungan
rata-rata yang diperoleh per periode sebesar Rp.7 juta, berarti dalam setahun
peternak memperoleh keuntungan sebesar Rp. 35jt atau sekitar Rp.2,9jt/bulan. Peternak
Ayam Petelur, misalnya memelihara 1000 ekor, rata-rata produksi harian 75%
(persentase minimum), dengan harga telur Rp.700/butir, selama setahun peternak
memperoleh pendapatan sebesar Rp.191jt/tahun atau sekitar Rp.15jt/bulan.
Saran dan Rekomendasi
- 1. Alangkah baiknya, apabila metode sampling dan perhitungan populasi dan produksi yang dilakukan oleh pihak BPS dikembangkan sehingga memberikan memberikan gambaran hasil mendekati keadaan yang sesungguhnya. Perbedaan antara Peternak dan Beternak perlu diperhatikan, belum lagi perilaku usaha “beternak” atau umumnya hanya sebagai usaha sambilan pada komoditi ternak kecil dan besar, dan usaha pengolahan hasil.
- Perlunya diversifikasi kelas sumber pendapatan berdasarkan komoditas. Nomenklatur peternak memiliki makna yang sangat luas dan sangat komprehensif, sehingga tidak akan menggambarkan kondisi yang sesuanggunya. Kami sangat mengharapkan dalam penyajian data NTPP khususnya Provinsi Sulawesi Selatan, minimal membedakan berdasarkan ukuran ternak (Ternak Besar, Kecil, Ternak Unggas dan Hasil Ternak).
Semoga Bermanfaat, saran
dan kritikan sangat kami harapkan.
Bandar Judi Slot Aztec Online Deposit 24 Jam | Bvgaming
ReplyDeleteBvgaming Selaku Bandar Judi Slot Aztec Online Sediakan metode deposit & withdraw Yang Cukup Lengkap. Anda Bisa Bermain Bermain Online Slot Aztec menggunakan Berbagai jenis rekening bank yang ada di Indonesia. Bermain Slot Aztec Via e-Money Linkaja, Ovo, Gopay, Dana, Sakuku, Jenius Dan Via Pulsa Telkomsel, Xl & Axis.
Promo Spesial Bermain Slot Aztec Online | Bvgaming :
• Promo Bonus Deposit Pertama 15%
• Promo Bonus Rollingan Mingguan 1%
• Promo Bonus Referral s/d 12% Seumur Hidup
Pendaftaran & Info Selengkapnya Mengenai Bermain Slot Aztec Online Bvgaming, Hubungi:
» Nomor WhatsApp : 0812–2222–995
Link Resmi Bermain Slot Aztec Online | Bvgaming : https://bit.ly/regisbvgaming
Website Alternatif Bermain Slot Aztec Online | BVGAMING :
» https://bit.ly/3cov4Vd
» https://bit.ly/3bBv19y
» https://bit.ly/3bBv2dC