plus.google.com
"mawardi a asja"

Perbandingan Berganda: Uji Duncan II

Friday, March 1, 2013 0 comments

UJI DUNCAN

Sebagai lanjutan dari posting sebelumnya Uji Lanjut/ Perbandingan Berganda: Uji Least Significant Differences (LSD) dan Uji Duncan I, berikut akan diuraikan secara singkat prosedur pengolahan data untuk Uji lanjut dengan menggunakan Uji Duncan.


Kita memulai pada perlakuan dengan rerata terbesar, yaitu P3 (2%), beri simbol “A” (anda bisa saja menggunakan simbol apa saja) pada Subset 1.  Nilai nyata terpendek (Rp) yang diperoleh di atas unutk P3 = 5,615; selanjutnya tentukan semua nilai rata-rata yang sama atau lebih besar dari nilai Rp P3 tidak berbeda nyata (0,05) dengan perlakuan P3.  Dari nilai rata-rata terlihat bahwa P4 memiliki nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai Rp P3 (6,25 vs 5,615), berarti bahwa P3 dan P4 tidak berbeda nyata (P>0,05). Beri simbol “A” untuk P4 pada Subset 1.


Deret nilai tengah mulai dari nilai terendah ke tinggi, diperoleh:
Tentukan nilai galat baku nilai tengah perlakuan dengan persamaan dibawah:

Langkah selanjutnya, tentukan wilayah nyata Student (rp) unutk 5% dan 1% berdasarkan tabel Uji-Duncan yang dapat anda temukan pada buku teks statistik atau buku rancangan percobaan:
Selanjutnya, tentukan nilai nyata terpendek Duncan:
Dari nilai nyata terpendek Duncan diatas selanjutnya tentukan  nilai wilayah nyata terpendek berdasarkan pengurangan nilai tengah dengan nilai nyata terpendek Rp untuk nilai wilayah terpendek 5% dan 1%:

Menentukan perbedaan pada taraf 5%: Buatlah tabel dengan dua kolom subset untuk mengelompokkan perlakuan-perlakuan yang tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan, seperti pada contoh dibawah. Kolom subset sebanyak dua buah merupakan jumlah subset minimum, karena hasil ANOVA yang signifikan berarti bahwa terdapat minimal sebuah perlakuan yang berbeda dengan perlakuan lainnya.  Selanjutnya  kelompokkan perlakuan berdasarkan subsetnya masing-masing.


Kita memulai pada perlakuan dengan rerata terbesar, yaitu P3 (2%), beri simbol “A” (anda bisa saja menggunakan simbol apa saja) pada Subset 1.  Nilai nyata terpendek (Rp) yang diperoleh di atas unutk P3 = 5,615; selanjutnya tentukan semua nilai rata-rata yang sama atau lebih besar dari nilai Rp P3 tidak berbeda nyata (0,05) dengan perlakuan P3.  Dari nilai rata-rata terlihat bahwa P4 memiliki nilai rata-rata yang lebih besar dari nilai Rp P3 (6,25 vs 5,615), berarti bahwa P3 dan P4 tidak berbeda nyata (P>0,05). Beri simbol “A” untuk P4 pada Subset 1.
Selanjutnya perhatikan perlakuan dengan rerata besar ke-2, yaitu P4. Tentukan semua nilai rata-rata yang sama atau lebih besar dari nilai Rp P4= 5,560 tidak berbeda nyata (0,05) dengan perlakuan P4.  Dari semua nilai rata-rata yang lebih rendah dari nilai rata-rata P4, memiliki nilai rata-rata yang lebih kecil dari nilai Rp P4 (5,41 vs 5,56) dan (5,36 vs 5,56), berarti bahwa antara P4 dengan P1 dan P2 berbeda nyata (P<0,05). Beri simbol “A” untuk P1 dan P2 pada Subset 2.
Selanjutnya kita akan membandingkan dua perlakuan terakhir yaitu antara P1 dan P2.  Nilai Rp P1= 4,752.  Nila rata-rata P2= 5,36 lebih besar dibandingkan dengan nilai Rp P1 (5,36 vs 4,752), yang berarti bahwa tidak terdapat perbedaan yang nyata (p>0,05) antara P1 dan P2.  Dengan demikian, tidak ada lagi penambahan subset (atau hanya terdapat dua subset), “andai kata” pada pembandingan antara P1 dan P2 terdapat beda yang nyata, maka akan bertambah satu subset baru, sehingga tabel di atas akan berubah menjadi berikut:
Kelanjutan analisis di atas unutk tingkat ketelitian alpha=0,01, silahkan digunakan untuk latihan.

KEPUTUSAN

Analisis Variannsi: Fhitung (5,07) lebih besar dari Ftabel 1% (4,06), maka perlakuan pemeriana asam askorbat terhadap dangke berpengaruh secara nyata (P<0,01) terhadap nilai TBA dangke yang disimpan selama 7 hari;

Uji Beda Nyata Terkecil (Uji-BNT) :Sampel yang memperoleh perlakuan Asam Askorbat 2% memiliki nilai TBA yang secara nyata lebih tingi (P<0,05) dibandingkan dengan nilai TBA sampel yang diberi Asam Askorbat 0% dan 1%, namun tidak berbeda (>0,05) dibandingkan dengan sampel yang diberi Asam Askorbat 3%;

Uji-Duncan: Tidak terdapat perbedaan (P>0,05) antara perlakuan 0% dan 1%; 0% dan 3%; dan antara 2% dan 3%.Namun, nilai TBA sampel 0% nyata lebih rendah (P<0,05) dibandingkan dengan nilai TBA perlakuan 2%.  Perbedaan yang lebih signifikan (P<0,01) terhilat antara nilai TBA antara perlakuan 1% dan 2%; dan antara 1% dan 3%.

Analisis dengan SPSS dapat dilihat pada Link Berikut: <...tahap pembuatan...>
by: Mawardi A. Asja (InsyaAllah bermanfaat)
Share this article :
Comments
0 Comments

Post a Comment

 
Link Terkait : unsulbar | unhas | Peternakan-USB | Johny Template | Mas Templatea
Copyright © 2011. Wawasan Peternakan dan Statistik - All Rights Reserved
Base Template by Creating Website Modify by CG Advance modify by Mwd.Asja
Proudly powered by Blogger