A.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Diversivikasi atau penganekaragaman produk susu selain
sebagai upaya dalam meningkatkan konsumsi gizi masyarakat dengan daya tarik
keragaman produknya, juga bertujuan untuk meningkatkan daya tahan produk
sehingga dapat mengatasi masalah keterbatasan ruang dan waktu. Dangke adalah salah satu produk tradisional
yang berasal dari Kabupaten Enrekang yang merupakan bentuk diversifikasi produk
olahan susu. Produk ini sangat mengemuka
dan diminati oleh masyarakat khususnya di Sulawesi Selatan.
Sebagai produk tradisional, dangke pada mulanya hanya
menjadi konsumsi masyarakat setempat, namun dengan pertumbuhan populasi dan
kemajuan informasi, area pemasaran produk ini mengalami perluasan hingga keluar
daerah. Sementara itu dangke sebagai
produk olahan susu, sangat rentan mengalami kerusakan dan penurunan
kualitas. Hal ini sehingga dangke yang
dipasarkan untuk tujuan ke laur daerah harus melalui proses pengawetan terlebih
dahulu.
Metode pengawetan tradisional yang paling umum dilakukan
oleh pengerajin dangke adalah dengan merendam produk dalam larutan garam pekat,
yang memang dapat secara efektif meningkatkan daya simpan dangke hingga
beberapa hari. Namun demikian,
pengawetan dengan garam mempunyai efek samping dimana dangke harus melalui
perendaman dengan air panas atau dicuci sebelum dikonsumsi. Prosedur tambahan sebelum pengolahan lebih
lanjut ini, dapat mempengaruhi kualitas fisik dan organoleptik produk yang
dihasilkan. Oleh karena itu, diperlukan
suatu bahan pengawet alternatif yang aman dan murah untuk mengatasi masalah
tersebut.
Permasalahan
Pennggunaan bahan pengawet alternatif selain garam pada
produk Dangke pernah di uji cobakan, yakni dengan menggunakan asam sorbat. Hanya saja asam sorbat dapat mempengaruhi
kandungan vitamin B1, dan dapat meninggalkan residu dalam produk, sehingga
dianggap berpengaruh negative terhadap kualitas nutrisi dalam produk. Salah satu bahan pengawet lain yang lebih
aman dan bisa digunakan untuk pengawetan pangan adalah asam askorbat (Vitamin
C) yang diaplikasikan dalam bentuk garam-garamnya seperti Na-Askorbat akat
K-Askorbat. Namun demikian sejauh mana
efektifitas penggunaan asam askorbat dalam produk dangke belum pernah
dilakuakan.
Tujuan dan Kegunaan
Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui sejauhmana efektifitas penggunaan asam askorbat
dalam pengawetan dangke berdasarkan tingkat ketengikan yang terjadi yang diukur
berdasarkan nilai TBA dangke yang telah disimpan selama 7 hari pada suhu chilling (5oC).
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi ilmiah bagi kalangan akademik
dalam pengembangan proses pengawetan; dan dapat menjadi rekomendasi bagi
pengerajin dangke dalam penggunaan bahan pengawet alternatif selain garam.
Hipotesis
Diduga
dalam konsentrasi tertentu, asam askorbat dapat menekan nilai TBA (Tirobarbituric Acid) dangke hingga
penyimpanan selama 7 hari.
B.
VARIABEL PENELIATAIN
Variabel Bebas (Independent)
Variabel bebas adalah perlakuan yang
diberikan dalam penelitian, yaitu level pemberian Na-Askorbat:
-
P1: 0%
-
P2: 1%
-
P3: 2%
-
P4: 3%
Variabel Tak Bebas (Independent)
Merupakan variable yang diukur atau
parameter yang diukur:
-
Nilai TBA (Tirobarbituric Acid)
C.
ANALISIS VAIANSI
Data Penelitian
Ulangan
(r)
|
Perlakuan
|
TOTAL
|
0%
|
1%
|
2%
|
3%
|
1
|
7.00
|
6.00
|
6.30
|
5.00
|
24.30
|
2
|
6.00
|
6.00
|
6.10
|
5.00
|
23.10
|
3
|
6.00
|
4.80
|
6.90
|
5.60
|
23.30
|
4
|
5.77
|
4.60
|
5.50
|
6.63
|
22.50
|
5
|
5.52
|
5.40
|
6.30
|
6.66
|
23.87
|
6
|
5.27
|
5.20
|
6.60
|
6.68
|
23.75
|
7
|
5.02
|
5.20
|
7.93
|
6.71
|
24.86
|
8
|
4.77
|
4.80
|
6.00
|
6.73
|
22.30
|
9
|
4.52
|
5.80
|
5.00
|
6.76
|
22.07
|
10
|
4.27
|
5.80
|
6.50
|
6.78
|
23.35
|
Total
|
54.12
|
53.60
|
63.13
|
62.55
|
233.40
|
A.
Derajat Bebas (db)
dbt = ∑n – 1 = 40 – 1 = 39
dbp = t – 1 = 4 – 1 = 3
dbg = t (r – 1) = 4 (10 – 1) = 4 x 9 = 36
B.
Faktor Koreksi (FK)
FK = Yij2/r.t =
233,402/(4 x 10) = 54474,00/40 = 1361,85
C.
Jumlah Kuadrat (JK)
a. Jumlah Kuadrat Total (JKT)
JKT = ∑(yij)2 – FK
= (7,02 + 6,002 + 6,002 + ….+ 6,782)
– 1361,85
= (49,00 + 36,00 + 36,00 + ….. + 46,00) – 1361,85
= 1389,10 – 1361,85
= 27,25
b. Jumlah Kuadrat Perlakuan (JKP)
JKP = (∑ (∑yij)2)/r) – FK
= (54,122 + 53,602 + 63,132 + 62,552)/10)
– 1361,85
= (2928,61 + 2872,96 + 3985,82 + 3912,09)/10) – 1361,85
= (13699,48/10) – 1361,85
= 1369,95 – 1355,23
= 8,10
c. Jumlah Kuadrat Galat (JKG)
JKG = JKT – JKP = 27,25 – 8,10 = 19,15
D.
Kuadrat Tengah (KT)
a. Kuadrat Tengah Perlakuan (KTP)
KTP = JKP/dbp = 8,10/3 = 2,70
b. Kuadrat Tengah Galat (KTG)
KTG = JKG/dbg = 19,15/36 = 0,53
E.
F Hitung (Fhit)
Fhit =
KTP/KTG = 2,70 / 0,53 = 5,07
Keterangan: ** Signifikan pada taraf 1%
(P<0,01)
E.
KESIMPULAN
Analisis Variannsi: Fhitung (5,07) lebih besar
dari Ftabel 1% (4,06), maka perlakuan pemberian asam askorbat terhadap dangke
berpengaruh secara nyata (P<0,01) terhadap nilai TBA dangke yang disimpan
selama 7 hari.
Untuk uji lanjut dapat anda lihat pada related post di bawah.
By: Mawardi A Asja (Semoga Bermanfaat)