Penggunaan Uji Kontras (Metode Ortogonal Polinomial Kontras)
<Contrast Test with Orthogonal Polynomial Contrast>
Pengantar
Jika pada MOK kita melakukan perbandingan kontras antar group perlakuan yang telah direncanakan, maka pada Metode Ortogonal Polinomial Kontras (MOP) ini kita ingin menguji kecendrungan hubungan fungsional antara perlakuan-perlakuan (X) dengan pengaruhnya (Y) terhadap objek penelitian pada percobaan berfaktor tunggal.
Hal ini sehingga MOP disebut juga trend comparison atau perbandingan kecendrungan atau Uji deda kecendrungan. Karena fungsinya untuk menguji beda berdasarkan kecendrungan, maka sifat-sifat perlakuan yang diberikan juga harus merupakan taraf atau ber-velel seimbang dan bersifat kuantitatif. Pembanding MOK berdasarkan pada fungsi linier, maka pada MOP dapat berdasarkaan pada fungsi kuadratik, kubik, kuartik, dan seterusnya (polynomial). Maka hubungan fungsional antara variable bebas (X) dan dependennya (Y) merupakan fungsi polynomial sebagai berikut:
Dimana α = intersepsi; βi = koefisien regresi parsial yang berasosiasi dengan derajat polonomial ke-I hingga ke-n; Y adalah respond an X adalah perlakuan.Contoh Kasus
Kita akan kembali menggunakan hasil penelitian pada CONTOH SOAL RAL untuk mengujicoba prosedur analisiss data pada MOP ini. Diketahui perlakuan adalah pemberian asam askorbat mulai dari level 0%, 1%, 2% dan 3%, dengan kata lain bahwa perlakuan bersifat bertaraf dengan level yang menaik. Tujuan menganalisis dengan MOP adalah untuk mengetahui bagaimana kecendrungan beda pengaruh (respon nilai TBA) yang diberikan oleh sampel terhadap kenaikan level asam askorbat yang diberikan.
Langkah pertama yang dilakuana adalah menentukan koefisien kontras dari derajat polynomial yang akan digunakan. Berdasarkan t – 1 = 4 – 1 = 3, maka derajat polinolial (dp) yang dapat disusun ada 3, yaitu dp linier, dp kuadratik, dan dp kubik. Selanjutnya buka statistik saudara dan temukan lampiran koefisien kontras polinom, atau dapat dilihat disini (Klik Disini) maka diperoleh koefisien kontras untuk masing-masing derajat polonomial dan perlakuan sebagai berikut:
Derajat Polinomial
|
Koefisien Kontras
|
∑Ci2
|
|||
AA0%
|
AA1%
|
AA2%
|
AA3%
|
||
Linier
|
-3
|
-1
|
1
|
3
|
20
|
Kuadratik
|
1
|
-1
|
-1
|
1
|
4
|
Kubik
|
-1
|
3
|
-3
|
1
|
20
|
Analisis dengan SPSS
Untuk melakukan pengujian kontras polinom dapat mengikuti prosedur sebagaimana yang telah dilakukan pada Uji MOK, dengan syarat bahwa angka-angka koefisien yang dimasukkan disesuaikan dengan koefisien kontras yang ada pada tabel di atas (Kita Sebut Alternatif I). Program SPSS telah menyediakan koefisen-koefisien sesuai dengan derajat polynomial (secara otomatis) yang diinginkan sehingga pengimputan koefisien kontras secara manual dapat diabaikan (Alternatif II). Namun demikain akan terdapat perbedaan pada dasar analisis yang digunakan. Pada alternatif pertama (sesuai dengan langkah MOK) analisis didasarkan pada Uji-t sedangkan ada Alternatif II secara langsung didasarkan pada Uji-F. Untuk menggunakan fasilitas ini, perhatikan window One-Way ANOVA: Contrasts, centang bagian √ Polynomial untuk mengaktifkan Degree: kemudian pilih Cubic (db = 3 = cubic) dan Klik Continue. Setelah Window One-Way ANOVA muncul selanjutnya Klik OK.
Output
Output yang ditempilkan berikut didasarkan pada prosedur analisis Alternatif I dan Alternatif II. Kita langsung saja melihat output Contras Test dan tabel ANOVA.
Alternatif I
Alternatif II
Sebagaimana hasil yang ditunjukkan pada Alternatif I di atas, pada perbandingan secara linier (Linier Term) terlihat nilai Sig. atau P = 0,002 berarti P<0,01. Selanjutnya pada Quadratic Term terlihat nilai Sig. atau P = 0,983 berarti (P>0,05); dan pada Cubic Term terlihat nilai Sig. atau P = 0,059 berarti P<0,05. Dengan demikian, hasil pengolahan dengan menggunakan Alternatif I dan Alternatif II menunjukkan hasil akhir pengujian yang sama.
By: Mawardi A Asja, Semoga Bermanfaat...